https://plumula.upnjatim.ac.id/index.php/plumula/issue/feedPlumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi2025-07-30T06:04:46+00:00Dr. Ir. Ramdan Hidayat, M.S.plumulafaperta@upnjatim.ac.idOpen Journal Systems<div> <table class="data" style="background-color: #e9eceb;" width="100%"> <tbody> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">Journal Title</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong>Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi</strong></td> <td style="width: 23.3587%;" rowspan="8"><img src="https://plumula.upnjatim.ac.id/public/journals/1/cover_issue_12_en_US.jpg" alt="" width="185" height="262" /></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">Initial</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong>plumula</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">Abbreviation</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong>plumula</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">Frequency</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong>2 Issue, January - July</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">DOI</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong>prefix 10.33005</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">ISSN</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1507795919">2614-0233</a> (Online) | <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1327990975">2089-8010</a> (Cetak)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">Editor-in-chief</td> <td style="width: 51.6413%;"><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/5991752/?view=googlescholar#!"><strong>Dr. Ir. Ramdan Hidayat, M.S</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td style="width: 25%;">Publisher</td> <td style="width: 51.6413%;"><strong>Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur</strong></td> </tr> </tbody> </table> </div>https://plumula.upnjatim.ac.id/index.php/plumula/article/view/250Komparasi Metode Estimasi Evapotranspirasi Berbasis Cropwat dan Python (Studi Kasus: Chiang Mai, Thailand)2025-07-07T04:12:58+00:00Wahyu Nurkholis Hadi Syahputrawahyu_h@unej.ac.idAdam Dika Lazuardiwahyu_h@unej.ac.idYagus Wijayantowahyu_h@unej.ac.idAhmad Ilham Tanzilwahyu_h@unej.ac.id<p>Evapotranspirasi (ET) merupakan komponen penting dalam siklus hidrologi yang menggambarkan jumlah air yang menguap dari permukaan tanah, air, dan vegetasi akibat faktor iklim dan fisiologis tanaman. Estimasi laju ET sangat penting dalam pengelolaan kebutuhan air tanaman, terutama padi yang memerlukan air dua hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan tanaman pangan lainnya. Berbagai perangkat lunak telah dikembangkan untuk mengestimasi ET, namun sebagian memiliki keterbatasan fitur dan akses, terutama karena bersifat berbayar. Saat ini, Python sebagai bahasa pemrograman yang banyak digunakan di berbagai sektor, termasuk pertanian, telah menghadirkan modul Pyet untuk estimasi ET. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan hasil estimasi ET antara perangkat lunak Cropwat 8.0 dan modul Pyet Python dengan menggunakan data iklim harian tahun 2021 di Provinsi Chiang Mai, Thailand, dengan komoditas padi sebagai objek studi. Hasil menunjukkan bahwa modul Pyet memiliki potensi sebagai algoritma estimasi ET dengan korelasi tinggi terhadap hasil Cropwat (R² = 0,981), sehingga dapat diandalkan dalam analisis kebutuhan irigasi dan manajemen air pertanian.</p>2025-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Wahyu Nurkholis Hadi Syahputra, Adam Dika Lazuardi, Yagus Wijayanto, Ahmad Ilham Tanzilhttps://plumula.upnjatim.ac.id/index.php/plumula/article/view/251Respon Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Varietas Dering 1 terhadap Pemberian Rhizobium2025-07-10T00:33:08+00:00Yusuf Rachmandhikayusufrachmandhika@unej.ac.idSyafina Pusparaniyusufrachmandhika@unej.ac.idWahyu Nurkholis Hadi Syahputrawahyu_h@unej.ac.id<p>Kedelai (<em>Glycine max</em> L.) merupakan komoditas strategis penghasil protein nabati, namun produktivitasnya sering terhambat oleh defisiensi nitrogen. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh pemberian <em>Rhizobium</em> sp. terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai varietas Dering. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga perlakuan dosis <em>Rhizobium</em> (0 mg, 5 mg, dan 10 mg per tanaman) dan lima ulangan. Hasil menunjukkan bahwa dosis 5 mg meningkatkan tinggi tanaman secara signifikan (81,28 cm), sedangkan dosis 10 mg meningkatkan jumlah daun (23,8 helai), cabang (2,8 cabang), dan polong (38 polong per tanaman). Analisis statistik (ANOVA pada taraf signifikansi 5%) mengonfirmasi perbedaan nyata antar perlakuan. Simbiosis <em>Rhizobium</em>-kedelai efektif mendukung fiksasi nitrogen dan mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik. Dosis 10 mg direkomendasikan untuk produktivitas optimal.</p>2025-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Yusuf Rachmandhika, Syafina Pusparani, Wahyu Nurkholis Hadi Syahputrahttps://plumula.upnjatim.ac.id/index.php/plumula/article/view/257Identifikasi Sifat Pemulihan pada Tanaman Cabai (Capsicum spp.): Implikasinya terhadap Pemuliaan Varietas Tahan Begomovirus2025-07-18T16:54:39+00:00Yuke Mareta Ariesta Sandrayuke@polman-babel.ac.id<p>Penyakit kuning yang disebabkan oleh virus <em>Begomovirus</em> merupakan ancaman serius bagi budidaya cabai (<em>Capsicum</em> spp.), menyebabkan kerugian hasil hingga 80%. Penelitian ini mengidentifikasi mekanisme <em>recovery</em> pada genotipe cabai yang awalnya menunjukkan gejala parah tetapi mampu pulih seiring waktu. Sebanyak 19 genotipe cabai (<em>C. annuum</em> dan <em>C. frutescens</em>) diuji dengan inokulasi <em>Begomovirus</em> melalui vektor kutu kebul (<em>Bemisia tabaci</em>). Pengamatan gejala dilakukan setiap 10 hari hingga 60 hari setelah inokulasi, dengan keparahan penyakit (KP) dihitung menggunakan skor gejala (1–5). Hasil menunjukkan bahwa genotipe G2 (<em>C. frutescens</em> 'Bonita') mengalami <em>recovery</em>, ditandai penurunan KP dari 4 (daun kuning, keriting, dan kerdil) pada hari ke-30 menjadi 2 (daun tanaman kuning keriting) pada hari ke-60. Genotipe G14 paling tahan (KP 5,19%), sedangkan G12 paling rentan (KP 88,15%). Mekanisme <em>recovery</em> diduga melibatkan aktivasi hormon asam salisilat (SA) dan asam jasmonat (JA), serta <em>silencing </em>RNA virus. Temuan ini memberikan wawasan baru untuk pengembangan varietas tahan <em>Begomovirus</em> melalui pendekatan pemuliaan berbasis <em>recovery</em>.</p>2025-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Yuke Mareta Ariesta Sandrahttps://plumula.upnjatim.ac.id/index.php/plumula/article/view/252Analisis Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Tanah Inceptisol di Desa Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember2025-07-15T08:29:07+00:00Retno Purnama Sariretnopurnama15@gmail.comBasukiretnopurnama15@gmail.com<p>Kabupaten Jember dikenal sebagai daerah pertanian dengan aktivitas pertanian yang cukup tinggi yang memiliki kondisi geografis dan iklim yang mendukung terbentuknya berbagai jenis tanah, salah satunya adalah Inceptisol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sifat fisik dan kimia tanah Inceptisol di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung terhadap profil tanah dengan kedalaman 150 cm untuk analisis sifat fisik, kimia tanah dan karakteristik lokasi. Hasil menunjukkan bahwa tanah di lokasi memiliki dua horizon (A dan B) dengan warna tanah coklat tua dan coklat kekuningan, tekstur lempung liat berdebu dan lempung berpasir, struktur bulat menggumpal, konsistensi antara sangat gembur sampai sangat padat, dan plastisitas agak plastis sampai non plastis. Kandungan bahan organik sedang, tidak mengandung kapur dan mangan, serta pH tanah NaF 8. Kondisi lereng relatif curam (20%) dengan bahan induk tuf andesit, drainase cukup baik, dan potensi erosi ringan. Dapat disimpulkan bahwa lahan potensial untuk pertanian jika didukung oleh pengelolaan yang tepat seperti penambahan bahan organik dan konservasi tanah yang memadai.</p>2025-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Retno Purnama Sari, Basukihttps://plumula.upnjatim.ac.id/index.php/plumula/article/view/255Pertumbuhan Bawang Daun (Allium fistulosum L.) pada Media Pasir Pantai dengan Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Organik Cair2025-07-28T05:48:49+00:00Badriyah BadriyahBadriyah@polman-babel.ac.idPriestiani PriestianiBadriyah@polman-babel.ac.idMahmudin MahmudinBadriyah@polman-babel.ac.idYuke Mareta Ariesta SandraBadriyah@polman-babel.ac.idSandrina SandrinaBadriyah@polman-babel.ac.id<p>Tanah pasir dapat digunakan sebagai media tanam alternatif. Limbah organik pasar dapat dimanfaatkan sebagai Pupuk Organik Cair (POC). Bawang daun tanaman hortikultura berupa sayur yang bermanfaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kimia dan pupuk organik cair terbaik pada budidaya bawang daun (<em>Allium fistulosum</em> L.) di media pasir pantai. Penelitian menggunakan RAL dengan dua perlakuan yaitu: dosis pupuk kimia NPK (0, 200, 250, 300 kg/ha) dan POC (0, 50 ml/L). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah anakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk NPK 250 kg/ha dan POC 50 ml/L secara konsisten memberikan hasil terbaik pada semua parameter pertumbuhan bawang daun yang diamati. Dosis pupuk kimia NPK yang optimal dengan penambahan POC memberikan hasil yang efektif terhadap tinggi tanaman bawang daun yang dibudidayakan di media tanah pasir pantai. Penggunaan dosis pupuk NPK 250 kg/ha dan POC 50 ml/L direkomendasikan untuk meningkatkan pertumbuhan bawang daun pada media pasir pantai.</p>2025-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Badriyah Badriyah, Priestiani Priestiani, Mahmudin Mahmudin, Yuke Mareta Ariesta Sandra, Sandrina Sandrina